SayaPoker.net - Ancaman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang akan menghentikan bantuan keuangan kepada negara-negara yang mendukung rancangan resolusi PBB yang berisi seruan agar AS menarik keputusan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel justru berbalik menjadi bumerang.
Agen Judi Online Terbaik Se-Asia - Sejumlah diplomat senior di PBB mengatakan ancaman Trump yang disampaikan melalui Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, itu tidak akan mengubah pendirian kebanyakan anggota Majelis Umum, apalagi ancaman terang-terangan di depan publik itu jarang sekali terjadi sebelum ini.
Beberapa diplomat malah menilai ancaman tersebut ditujukan untuk merayu para pemilih AS demi pemilu Sela tahun depan. Miroslav Lajcak, Presiden Majelis Umum PBB, enggan menanggapi ancaman Trump tersebut.
Agen Poker Online - Dia menyatakan "Ini adalah hak dan tanggung jawab setiap negara anggota PBB untuk mengutarakan pandangannya". Trump tiba-tiba menjungkirbalikkan kebijakan AS yang telah berumur puluhan tahun terkait masalah Palestina dan Yerusalem ketika dia mengatakan kalau AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Trump bahkan berencana memindahkan kedutaan besar AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Tindakan ini sangat memicu amarah Palestina, dunia Arab dan Islam, serta membuat cemas sekutu-sekutunya di Barat.
Bandar Poker Online - Rancangan resolusi PBB sendiri berisi seruan kepada semua negara untuk menghindari mendirikan misi diplomatik di Yerusalem. Kemarin, Duta Besar Nikki Haley, lewat surat kepada beberapa anggota PBB yang juga didapat Reuters, memperingatkan kalau Trump sudah meminta dirinya untuk melaporkan negara-negara yang bersuara menentang kami.
Haley terang-terangan mengancam lewat positng Twitter kalau AS akan mencatat nama-nama negara yang mendukung rancangan resolusi tersebut. Seorang diplomat senior dari sebuah negara Islam, yang meminta namanya tidak disebutkan, menyerang surat ancaman Haley, dengan berkata "Sebuah negara memilih bullying terang-terangan semacam itu hanya saat negara itu tahu mereka tidak punya argumentasi moral atau hukum untuk meyakinkan negara lain".
Agen Judi Online - Sementara seorang diplomat senior Barat juga meminta namanya tidak disebutkan, menyebut surat ancama Haley itu sebagai ;'taktik murahan' di PBB, tapi "Bagus sekali Haley 2020 atau Haley 2024", "Dia tidak akan memenangkan satu suara pun di Majelis Umum atau Dewan Keamanan, tetapi dia akan memenangi suara penduduk AS," sindir diplomat Barat itu.
Sedangkan seorang diplomat Senior Eropa yang meminta namanya tidak disebutkan yakin Haley tidak akan mampu membalikkan suara banyak negara anggota PBB. "Kita kehilangan kepemimpinan AS disini dan surat semacam ini jelas tidak akan membantu menegakkan kepemimpinan AS dalam proses perdamaian Timur Tengah," kata sang diplomat.
Bandar Judi Online - Duta besar Bolivia untuk PBB Sacha Sergio Llorentty Soliz mengomentari surat Haley dengan kalimat berbau tantangan. "Negara pertama yang semestinya dia tulis adalah Bolivia, ujar Soliz. Israel menganggap Yerusalem ibu kota abadi dan tidak terpisahkan sebagai miliknya. Negara ini menginginkan semua kedutaan besar asing berada di kota ini.
Sebaliknya, Palestina menginginkan Yerusalem sebagai ibu kota negaranya, tepatnya di bagian timur kota yang di duduki Israel menyusul perang 1967 yang kemudian dianeksasi namun tidak pernah mengdapatkan pengakuan internasional.