SAYAPOKER-Permasalahan mengenai sampah menjadi hal yang krusial hampir di setiap negara. Tidak hanya perihal sampah plastik saja,saat ini sampah jenis apapun semakin hari semakin sulit teratasi.Keadaan ini tentu saja harus segera dicari jalan keluarnya,perlu adanya kerjasama antara pemerintah,organisasi,dan kesadaran masyarakat.
Sejauh ini,apa yang sudah kamu lakukan untuk membantu menangani permasalahan sampah ini? Kalau belum,yuk mulai dari sekarang mencari komunitas yang memiliki fokus pada bidang lingkungan. Ajak teman-teman untuk ikut berkontribusi dalam kegiatannya,pasti seru kan?Selain menambah teman baru,kamu juga bisa mendapat pengalaman baru,sekaligus melakukan hal nyata dan ber manfaat demi menjaga lingkungan.
AGEN POKER-Sebenarnya ada banyak cara yang bisa kamu lakukan,misalnya dimulai dengan mencari berbagai inspirasi mengenai pengelolaan sampah yang baik dan benar.Nah,kamu sudah tahu belum kalau negara-negara ini justru menghasilkan hal-hal kreatif saat mengelola sampah?Yuk simak ulasan selengkapnya
Uganda
BANDAR CEME-Di sini kamu bisa melihat taman hiburan yang semuanya terbuat dari sampah,lho. Taman hiburan ini merupakan ide dari seorang seniman dan ahli lingkungan yang bernama Ruganzu Bruno.Kabarnya,Bruno memang ikut tergabung dalam Eco Art Uganda yang mana adalah perkum pulan seniman yang memiliki komitmen untuk mensosialisasikan akan kesadaran lingkungan pada masyarakat.Terdapat ayunan dan permainan papan yang terbuat dari botol-botol plastik di taman hiburan ini,dengan cara ini bisa mengajarkan kepada anak-anak jika sampah bisa sangat bermanfaat dan menjadi media hiburan yang menyenangkan.Unik ya?
Swedia
Swedia juga memiliki cara unik dalam meminimalisir sampah di negaranya,lho.Mereka membuat mall yang khusus menjadi tempat jual-beli produk daur ulang yang masih layak pakai.Di mall ini juga bisa menerima perbaikan barang yang kemudian bisa dijual di sana langsung.Nah,kerennya lagi,terdapat pelatihan untuk mengolah barang atau pun cara memperbaikinya.Tentu saja hal ini bisa meminimalisir jumlah sampah di negara ini.Tak hanya untuk memperbaiki,mengikuti pelatihan pengelolaan sampah, atau melakukan jual-beli barang,warga di sana juga sering bertemu untuk berdiskusi dan mencari inovasi baru dalam menjaga lingkungan.
Jepang
Wah kalau soal negara ini sudah tidak perlu diragukan lagi,ya?Mulai dari teknologi dan segala hal yang ada di dalamnya seringkali membuat orang-orang dari berbagai belahan dunia merasa takjub. epang merupakan salah satu negara yang benar-benar menerapkan program reduce,reuse, recycle.selain kesadaran masyarakatnya tinggi akan pentingnya pengelolaan sampah, pemerintahnya pun membuat aturannya dengan resmi.Di negara ini kamu tidak akan melihat orang yang membuang sampah sesuka hati.Uniknya sebelum dibuang bahkan ada sampah yang dicuci dulu lho,etika saat membuang sampah tentu saja mereka perhatikan dengan baik,misalnya saja sampah tersebut dibungkus dengan plastik transparan kemudian dikategorikan sesuai dengan jenisnya.
Selain itu,di negara Sakura ini juga ada hari khusus buang sampah dengan jenis sampah yang berbeda.Melalui cara ini terbukti ampuh meminimalisir penumpukan sampah.Jadwal ini sangat penting,karena kalau sampai salah hari,sampah tidak akan diangkut,oh iya,tempat pembuangan akhir di Jepang seperti gedung perkantoran lho dan dinamai Maishima Incineration Plant atau Kurin Senta.
Norwegia
Masyarakat di Norwegia sangat bersemangat lho untuk mengumpulkan sampah plastik.Mengapa? Karena mereka diupah jika membawa sampah-sampah plastik itu ke tempat daur ulang.Selain itu,pemerintah juga menetapkan pajak yang cukup tinggi pada perusahaan yang memproduksi sampah plastik.Namun aturan ini memiliki pengecualian,pajak bisa dibayarkan dengan biaya rendah apabila perusahaan itu mau mendaur ulang sampah yang dihasilkan.Mau bebas pajak?Bisa juga lho,asalkan perusahaan mau mendaur ulang 95% sampah yang dihasilkan.
Indonesia
Walaupun permasalahan mengenai sampah di Indonesia belum teratasi dengan baik,namun program pemerintah di Surabaya dalam upaya mengurangi sampah mendapat apresiasi dari United Nations Environment Programme (UNEP) saat delegasinya berkunjung bersama perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada bulan Oktober 2018 lalu.
Keberhasilan lainnya dapat terlihat dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan,seperti pemantauan sungai secara real time,bank sampah,penanaman mangrove di ujung Gunung Anyar,urban farming, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),dan rumah kompos.
Program bank sampah berhasil mengajak warga untuk ikut serta berpartisipasi dalam menyetorkan sampah.saat sudah terkumpul,sampah dapat dijual dan uangnya boleh diambil ketika warga membutuhkan.Menariknya lagi ada Suroboyo Bus yang ongkosnya menggunakan sampah.Warga bisa membayar dengan 3 botol ukuran besar,5 botol ukuran 600ml,atau 10 gelas air mineral,kantong plastik,dan kemasan-kemasan plastik.Semoga bisa diterapkan di kota-kota lainnya juga,ya!
Nah,cara-cara di atas bisa menjadi inspirasi untuk kita dalam pengelolaan sampah,hal kecil yang bisa dilakukan adalah memulai dari diri sendiri,di rumah kamu bisa mulai mempraktikkan hal-hal berikut:
Memilah sampah basah atau organik seperti kulit sayuran,buah-buahan,sayuran hijau, nasi,kulit hewan,tulang ikan, seafood, telur,ayam, dan daging.Sampah organik ini bisa kita buat menjadi eco enzyme (untuk sayur dan buah),kompos,veggie stock (sisa sayur), dan biopori.
Sampah kering atau anorganik,seperti kardus,koran,majalah,dan plastik.Cara pengolahannya bisa dengan cara DIY upcycle atau repurpose (menggunakan kembali bahan yang ada untuk didaur ulang),dibuat sebagai ecobrick (botol plastik yang diisi dengan limbah non-biologis untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan lagi),atau diberikan pada bank sampah.
Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) seperti limbah pabrik atau rumah sakit,termasuk elektronik harus memiliki wadah tersendiri.Setidaknya sediakan 4 wadah sampah di rumah untuk wet,dry,kimia,dan bahan lainnya.
Yuk jaga lingkungan mulai dari sekarang!



